Rabu, 01 April 2015

BEKERJASAMA DALAM KERJA TEAM

Tugas individu softskill (Minggu ke 2)
Nama : Nurhafizah Israini (1A113000)
 BEKERJASAMA DALAM KERJA TEAM

Pengertian teamwork (bekerja sama dalam kelompok) adalah sebuah sistem ekerjaan yang dimana didalamnya terdapat tiga orang atau lebih yang bertujuan agar mempermudah dalam sebuah pekerjaan dan diharapkan mendapatkan hasil yang memuaskan. Bekerjasama dalam team (kelompok) itu sangat penting sekali, karena keberhasilan dalam sebuah team berbantung pada kekompakan atau kerjasama yang diciptakan. Akan tetapi didalam sebuah team ada saja seorang atau dua hingga tiga orang yang sulit untuk diajak untuk bekerjasama. Hal ini sangat menyulitkan dan menjadi salah satu yang menjadi hambatan dalam sebuah pekerjaan. Contoh kasus jika dalam sebuah kelompok belajar mahasiswa dibagi menjadi satu kelompok beranggotakan 5 orang. Dari kelima anggota ini yang diharapkan dapat mempermudah perkerjaan karena dapat dibagi tugas masng-masing. Akan tetapi 2 diantaranya menjadi penghambat karena ketidak hadirannya disetiap pertemuan atau pada saat pembahasan tugas. Atau ada pun yang menyepelekan atau tidak peduli dengan tugas kelompok yang telah diberikan karena adanya saling mengandalkan. Hal ini sering saja terjadi. Terkadan bisa saja teman sekelompoknya membiarkannya tak ikut adil dalam tugas kelompok ini. Tapi ada juga yang menjadikan ini sebagai masalah yang dapat menghambat pekerjaannya. Sehingga apa yang diharapkan diawal tidaklah berjalan dengan mulus. Solusi yang bisa diambil dari masalah ini adalah, bagaimana kita (kelompok) menanggapi orang yang seperti itu, selalu mengingatkan kepada orang yang bersangkutan dan selalu mengajak mereka untuk bergabung dan ikut serta dalam pengerjaan tugas.


Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Komunikasi

Tugas Softskill (individu)
Nama : Nurhafizah Israini (1A113000)
Minggu pertama
Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa dalam Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dimana adanya interaksi antara satu orang dengan satu orang lainnya atau lebih yang dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah informasi. Kata komunikasi ungkin sudah bukan hal yang baru didengar oleh kita karena setiap saat kita selalu melakukan sebuah interaksi dengan komunikasi. Komunikasi tidak bisa dijauhkan dari kehidupan sehari-hari, karena dengan berkomunikasi manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, dan dengan adanya komunikasi ini dapat menjembatani hubungan antar manusia. Hampir setiap saat orang melakukan komunikasi, ditambah sekarang ini banyak sekali sarana atau alat komunikasi yang sudah semakin canggih, sehingga dengan mudahnya manusia melakukan komunikasi. Akan tetapi semakin canggihnya alat komunikasi semakin banyak pula masalah yang timbul karena komunikasi.
Adanya komunikasi memang sangatlah baik, tapi tak jarang orang menyalah gunakannya dengan membicarakan yang tidak-tidak. Seperti menggosip (membicarakan keburukan orang lain), memfitnah orang dll. Disini mereka sudah menyalahgunakan komunikasi untuk dapat menjalin persaudaraan dengan lingkungan sekitar karena ada saja yang mereka bicarakan mengenai hal yang kurang baik. Sehingga akibat yang akan ditimbulkan dari masalah ini adalah adanya pertengkaran antara satu orang dengan orang yang lainnya. Yang bisa saja merusak jembatan hubungan antar manusia
Sebenarnya didalam komunikasi tidak perlu diadakannya batasan yang begitu berlebihan hanya saja komunikasi yang baik dan benar sangat dibutuhkan sekali dalam hal ini.

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Tugas Softskill 
kelompok 3 (2KA23)
Nama kelompok :
  •  Dini Ayu C.B
  • Kun  Siddiq
  • Nurhafizah Israini
  • Pieter Gusti
  • Wahyu Fahmi Azis
 DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah sebuah susunan atau pola dimana pekerjaan itu dibagi-bagi atau dikelompokan secara formal. Yang bertujuan agar menetapkan pola hubungan antara beberapa komponen sehingga mencapai sasaran atau hasil yang efektif.
Berikut adalah ketiga dimensi struktur organisasi :
  1. Kompleks
Mempertimbangkan tingkatan diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk didalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan didalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
  1. Formalisasi
Yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada oeraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari pada pegawainya.
  1. Sentralisasi
Dimana sebuah tingkatan pengambilan keputusan dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal didalam organisasi.
Elemen-elemen struktur organisasi :
  • Spesialisasi pekerjaan,
  • Departemenentalisasi,
  • Rantai komando,
  • Rentang kendali,
  • Sentralisasi dan Desentralisasi,
  • Formalisasi.

DEPARTEMENTALISASI

       Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks

  •  Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Selain itu pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

  • Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
Kelemahah-kelemahan sturktur divisional secara lebih terperinci :
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1.      Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2.      Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.


3.      Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Model-model Desain Organisasi

  • Model desain struktur organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi :
  1. Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
  2. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.

Berikut adalah gambar model desain organisasi






Faktor penentu struktur organisasi
  1. Strategi
  2. Ukuran organisasi
  3. Teknologi
  4. Lingkungan

Implikasi Manajerial desain dan struktur organisasi

Implikasi manajerial desan dan struktur organisasi sangatlah penting dalam pengorganisasian karena dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi.