Rabu, 01 April 2015

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Tugas Softskill 
kelompok 3 (2KA23)
Nama kelompok :
  •  Dini Ayu C.B
  • Kun  Siddiq
  • Nurhafizah Israini
  • Pieter Gusti
  • Wahyu Fahmi Azis
 DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah sebuah susunan atau pola dimana pekerjaan itu dibagi-bagi atau dikelompokan secara formal. Yang bertujuan agar menetapkan pola hubungan antara beberapa komponen sehingga mencapai sasaran atau hasil yang efektif.
Berikut adalah ketiga dimensi struktur organisasi :
  1. Kompleks
Mempertimbangkan tingkatan diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk didalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan didalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
  1. Formalisasi
Yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada oeraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari pada pegawainya.
  1. Sentralisasi
Dimana sebuah tingkatan pengambilan keputusan dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal didalam organisasi.
Elemen-elemen struktur organisasi :
  • Spesialisasi pekerjaan,
  • Departemenentalisasi,
  • Rantai komando,
  • Rentang kendali,
  • Sentralisasi dan Desentralisasi,
  • Formalisasi.

DEPARTEMENTALISASI

       Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks

  •  Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Selain itu pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

  • Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
Kelemahah-kelemahan sturktur divisional secara lebih terperinci :
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1.      Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2.      Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.


3.      Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Model-model Desain Organisasi

  • Model desain struktur organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi :
  1. Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
  2. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.

Berikut adalah gambar model desain organisasi






Faktor penentu struktur organisasi
  1. Strategi
  2. Ukuran organisasi
  3. Teknologi
  4. Lingkungan

Implikasi Manajerial desain dan struktur organisasi

Implikasi manajerial desan dan struktur organisasi sangatlah penting dalam pengorganisasian karena dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar