Kebodohan, itu adalah salah satu masalah yang sampai saat ini belum pernah terselesaikan. Di Indonesia sendiri angka kebodohan itu masih ada diurutan pertama, sangat ironis sekali karena mengingat Negara kita yang sudah 66 tahun merdeka akan tetapi masih ada saja yang belum bisa menikmati kemerdekaan yang telah dicapai. Saat ini semakin banyak anak-anak dibawah umur yang tidak bersekolah. Bocah kecil yang seharus nya duduk dibangku sekolah, kini sering kita jumpai jembatan penyebrangan, dekat lampu merah, rel KAI, bahkan saat ini sering kita jumpai didepan kampus kita. Hal seperti inilah yang seharusnya lebih diperhatikan oleh pemerintah. Sekalipun saat ini pemerintah telah memperlakukan wajib belajar 12 tahun, tetap saja masih banyak sekali anak-anak Indonesia yang putus sekolah, dikarena kan ketidak merataannya program yang dilakukan permerintah atas program yang dibuatnya. Bahkan ada saja pejabat yang masih saja sering menggunakan dana operasional tersebut untuk keperluan nya sendiri. Masalah seperti ini memang harus segera cepat ditangani kalau kita mengacu bahwa Negara kita sedang menghadapi era globalisasi, kalau tidak Negara ini akan sangat tertinggal. Karena di era seperti ini Tekhnologi dan informasi berkembang sangat cepat dan bukan tidak memungkinkan kelak kemudian Negara kita akan terjajah kembali seperti dulu, tapi perbedannya kelak kita akan dijajah oleh tekhnologi yang mulai semakin canggih. Maka dari itu pemerintah kita harus sebisa mungkin menekan angka kebodohan agar Negara tidak mudah diperbudak oleh permainan tekhnologi. Beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat membantu mengurangi angka kebodohan di Negara ini adalah :
·
Menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi setiap mereka yang putus sekolah.
·
Mengadakan
rumah belajar untuk para anak yang putus sekolah.
·
Mengadakan
bazar buku gratis untuk para anak yang putus sekolah.
·
Memberikan
perhatian khusus pada mereka, agar tidak merasa iri pada anak yang lebih beruntung
(dapat bersekolah).
Berikut adalah beberapa potret anak-anak yang putus sekolah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar