Selasa, 15 Oktober 2013

PENGGUNAAN NARKOBA


Contoh masalah sosial pada saat ini adalah masalah penggunaan narkoba. Narkoba kini masih saja menjadi hantu yang selalu membayangi umat manusia khusus nya di Negara Indonesia. Namun di Negara kita kini telah menyebar para oknum-oknum yang memperjaul belikan narkoba secara luas dan bebas, sehingga saat ini barang haram ini mudah untuk ditemui dan dikonsumsi dimana saja dan oleh siapa saja. Saat ini anak kecil dibawah umurpun sering kita  jumpai menggunakan barang haram tersebut, narkoba yang dulu menakutkan kini menjadi idaman para anak muda generasi bangsa, seolah-olah mereka tidak takut lagi dengan apa yang menjadi efek samping dari obat-obat tersebut dan mereka tidak menghiraukan apa yang akan terjadi pada diri mereka setelah mereka mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Pada awalnya mungkin mereka hanya penasaran dan hanya ingin mencoba-coba tetapi setelah mencoba mereka merasa ketagihan bahkan mereka menjadi keterganungan dengan obat-obatan tersebut. Sehingga mereka terus menerus menggunakan obat-obatan tersebut. Anak muda calon penerus bangsa kini menjadi anak muda perusak bangsanya sendiri.

Sekian banyak orang yang tergelincir ke dunia tersebut dengan berbagi macam penyebab. Di antaranya :
  • ·         Masalah keluarga
Anak yang merasa kurangnya perhatian dari keluarga mereka itu merasa bahwa dirinya terasingkan, sehingga dia merasa takan ada lagi orang yang peduli terhadap dirinya. Biasanya anak yang mengalami kasus seperti ini adalah anak yang ditinggal kerja oleh kedua orangtuanya atau pun anak dari hasil perceraian kedua orang tuanya.
  • ·         Ekonomi
Masalah ekonomi pun dapat dikategorikan sebagai penyebab dari anak yang sering mengkonsumsi obat-obatan.
  • ·         Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar adalah faktor ke-2 dari banyaknya anak pengguana narkoba. Karena dari lingkungan kita dapat mengenal apa itu narkoba, dan dari lingkungan sekitar pun kita mudah menemui macam-macam narkoba dari narkoba yang tergolong murah sampai jenis narkoba yang tergolong mahal. Biasanya kita dapat menemui narkoba pada jalan-jalan yang tidak diketahui atau dicurigai oleh polisi. Contohnya : pada gang-gang kecil, kolong jembatan, rumah kosong yang sudah tidak ada penghuninya, dsb.
  • ·         Dan lain-lain.

Berdasarkan data yang telah saya lihat pada sosial mendia jumlah pengguna narkoba dari tiap tahunnya kini mulai meningkat sampai pada akhirnya diperoleh data sebanyak 4,9 juta jiwa pengguna narkoba. Pada tahun 2007 para pengguna narkoba dikalangan pelajar sudah mencapai angka 4,138 jiwa, jumlah ini meninggkat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 5,087 jiwa. Di perkirakan pada tahun 2015 pengguna narkoba akan kembali meningkat diperkirakan akan kembali melonjak hingga 5,1 juta jiwa. kasus seperti ini sedang coba diselesaikan oleh pihak BNN dengan dikeluarkannya UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pada pasal 54 yang mewajibkan para pecandu narkotika untuk menjalani proses rehab sosial, dan pada pasal 55 mewajibkan para pecandu narkotika untuk lapor pada IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) yang telah ditunjuk pemerintah, pengguna narkoba tidak takut untuk melapor. Dengan adanya UU NO. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, mereka (pengguna narkoba) dapat dilindungi, para pengguana tidak akan dipidana mudah-mudahan dapat membantu para pengguana yang selama ini takut melapor dan amu berhenti menggunakan narkoba.

 Tanggapan saya :
Bila dilihat pada kasus diatas saya menanggapi bahwa inti dari dari masalah diatas adalah kurangnya perhatian dari orangtua, sehingga pergaulan anak pada lingkunagannya itu tidak terkontrol dengan baik. Berteman dengan siapa anak tersebut bermain dimana anak itu para orangtua tidak mengetahuinya, mereka hanya tau bahwa anak mereka baik-baik saja dan berteman dengan anak yang baik-baik yang penting anak mereka bahagia. Tetapi pandangan orangtu seperti itu sangatlah salah, karena sebenarnya anak dibawah umur itu membutuhkan kedua orangtuanya disisi mereka untuk berbagi cerita tentang lingkungan sekitarnya. Mereka hanya membutuhkan sedikit waktu luang dari orangtuanya untuk bercanda tawa, bermain dan melakukan aktivitas selayaknya anak dan kedua orangtua mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar