Kamis, 19 Juni 2014

MANUSIA DAN HARAPAN



Harapan Dalam Kehidupan
Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki yang namanya harapan. Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Bahkan seseorang yang akan meninggal pun memiliki harapan, biasanya berupa pesan-pesan terhadap ahli warisnya.
Dengan munculnya harapan membuktikan bahwa manusia tersebut memiliki arti dalam hidupnya, harapan pun muncul dari pada saat manusia kecil hingga tua, hal tersebut sudah sangat wajar terjadi. Harapan setiap manusia berbeda-beda sesuai dengan apa yang ia sedang butuhkan pada saat itu.
Suatu harapan akan lebih terlihat nyata apabila kita melakukan suatu proses untuk mengejar harapan tersebut, setiap harapan pasti akan selalu kita dapatkan, semua tergantung dari usaha-usaha kita, seberapa keras kita berusaha maka harapan pun akan terwujud dengan sendirinya.
Harapan itu biasanya sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, tidak mungkin mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti pribahasa “Si Pungkuk merindukan bulan”.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini disebabkan karena harapan dan kepercayaan itu tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan itu adalah bagian dari hidup manusia. Tiap manusia mempunyai harapan dan sudah barang tentu mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME. Karena itu wajarlah kalau harapan itu banyak menimbulkan daya kreativitas seniman untuk mencipta seni. Banyak hasil seni seperti : seni sastra, seni patung, seni film, seni music, seni lukis, filsafat yang lahir dari kandungan harapan dan kepercayaan.
Tuhan adalah tumpuan segala harapan. Kepada Nya kepercayaan diutamakan sepenuhnya. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan.
Dengan terbahasnya masalah keidupan manusia ini, diharapkan kita semua terbuka hati dan pikiran, sehingga mempunyai persepsi, penalaran, wawasan yang luas dan mendalam tentang kehidupan manusia yang tertuang dalam hasil budaya. Dengan melalui hasil budaya bangsa diharapkan pula kita dapat memahami dan menghayati tingkah laku, norma-norma social dan nilai-nilai yang terkandung dalam hasil budaya itu, sehingga kita akan lebih manusiawi sebagai salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya.
HARAPAN

Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi, sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna harapan yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia Tuhan, yang sifatnya terpatri dan sukar dituliskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa.
Misalnya, Nia seseorang mahasiswa yang rajin belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan nilai A. hal itu dilakukan dengan keinginan bahwa akan terwujud apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Meskipun sudah berusaha keras pun, kadang-kadang harapan itu belum tentu terwujud.
Selama masih hidup, semua orang selalu ada perasaan berharap. Kadang pula seseorang yang gagal dalam meraih apa yang diharapkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidupnya. Ketidakseimbangan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk yang dapat memberikan beban mental pada diri sendiri, misalnya : putus asa, selalu termenung, frustasi, dan sebagainya. Sebaiknya kegagalan yang diperolehnya itu dianggap sebagai pengalaman, sehingga dirinya sadar untuk berusaha memperbaiki lebih lanjut.
Seseorang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa factor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang jadi harapannya, misalnya : factor lingkungan social, ekonomi, pendidikkan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya pada diri sendiri, kurang pendidikkan mental. Semua itu dapat berakibat buruk pada diri seseorang.
Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Sudah sewajarnya dalam kehidupan manusia, manusia itu memiliki harapan. Harapan yang muncul biasanya diiringi oleh tujuan tertentu, tingkat kesulitan yang cukup akan menimpa bagi orang yang memiliki harapan. Karna harapan itu memang memiliki sifat yang agak sulit untuk dilakukan, maka dari itu disebut dengan harapan, yakni sesuatu yang agak sulit tetapi sangat ingin dicapai.
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk social. Setiap lahir ke dunia ini langsung disambut dalam pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Di tengah manusia lain itulah seseorang akan hidup dan berkembang baik fisik dan jasmani maupun mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu Dorongan kodrat dan Dorongan kebutuhan hidup.

1. Dorongan kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Dorongan kodrat itu manusia dengan sendirinya akan berteman atau mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain. Hal tersebut sangat rentan terjadi dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Dari dorongan kodrat ini yang menyebabkan kita memiliki pergaulan di suatu masyarakat biasanya seseorang yang terdapat didalamnya tersebut akan terjadi munculnya sesuatu yang disebut dengan harapan, harapan nya itu bermacam-macam sesuai tujuan apa yang sedang ia inginkan.
Dengan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Sebagai contoh, orang menonton lawakan dengan harapan agar terhibur. Sang pelawak juga mengharapkan agar para penonton tertawa terbahak-bahak. Jika penonton tidak tertawa, berarti harapannya gagal dalam menghibur penonton.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena pada binatang dan tumbuh itu perlu dengan yang namanya makan, berkembang biak, hingga pada akhirnya ialah mati.
Yang membedakan antara manusia dengan binatang adalah bahwa manusia itu memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal, kemampuan untuk memiliki. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
Dalam diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat. Kita dapat melihat sepanjang jaman dan segala tempat, bahwa manusia selalu berkelompok, bermasyarakat, hidup rukun. Dengan dasar kodrat ini manusia mempunyai harapan dalam dirinya.
2. Dorongan kebutuhan hidup

Sudah menjadi kodrat manusia dalam hidup ia pasti akan merasakan apa yang akan menjadi kebutuhan hidupnya, dalam proses munculnya kebutuhan yang diinginkan maka dari itu munculah sesuatu harapan agar apa yang dibutuhkan oleh kita itu terwujud.
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai macam kebutuhan hidup, yang pada garis besarnya dapat dibedakan atas :
1. Kebutuhan jasmaniah
Misalnya : sandang, pangan, dan papan
• Kebutuhan rohaniah
Misalnya : kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan hiburan, dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik (jasmaniah) ataupun kemampuan berpikirnya. Kalaupun ada orang yang mempunyai kelebihan kemampuan, maka hal tersebut hanya berlaku dalam satu dua bidang tertentu. Tak seorang pun mampu dalam segala hal, trampil dalam segala hal, berbakat dalam segala hal. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia memiliki harapan, karena pada hakekatnya harapan itu ialah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkatagorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
• Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
• Harapan untuk memperoleh keamanan
• Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
• Harapan memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan
• Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita
Manifestasi Harapan Dalam Seni
Sebagian manusia dalam usahanya untuk memenuhi apa yang sedang ia harapkan, biasanya dengan melakukan sesuatu hal yang memungkinkan dia untuk mengungkapkan semua harapannya melalui suatu tulisan, biasanya dengan sebuah tulisan manusia tersebut akan menganggap suatu harapan itu menjadi tantangan tersendiri, dan dapat menciptakan kekuatan sendiri pada sebagian besar diri seseorang. Dan juga menjadi sesuatu seperti pemicu semangat dalam diri orang tersebut.
Manusia dalam usaha untuk memenuhi apa yang diharapkan dapat menyalurkan kebutuhan itu melalui kreasi atau hasil karyanya. Bisa lewat karya seni yang berupa film, tari-tarian, lukisan, karya sastra, music, dan sebagainya. Disini kita akan menguraikan masalah itu pada bidang seni music.
Harapan melalui karya film
Saat ini sudah banyak seseorang yang menerapkan sebuah harapan-harapan ia yang berawal melalui sebuah tulisan-tulisan, dari tulisan-tulisan dengan kisah nyata seperti ini, biasanya seorang seniman mengambil jalur keuntungan dengan cara meperlebar harapan-harapan ia melalui sebuah tulisan, lalu dari sisi kreativitasnya ia bertindak lebih lanjut dengan melalui tulisan ini dibuatlah menjadi sebuah novel yang berisi harapan-harapan hidupnya. Jika novel tersebut dinyatakan bagus maka biasanya seseorang akan mencoba untuk membuat film dari hasil karya novel tersebut, di dalam film tersebut masih sama isinya dengan apa yang ada di novel yaitu film dengan berisikan harapan-harapan.
Biasanya juga seseorang pembuat film, membuat filmnya karena mereka terinspirasi oleh harapan-harapan yang ada di diri dia sendiri atau pun orang lain, maka dari itu ia membuat filmnya dengan kisah nyata yang terjadi yaitu manusia dan harapannya.
Harapan melalui lukisan
Kadang ada pula seseorang manusia yang memanifestasi harapannya melalui suatu lukisan, biasanya karena sesuatu harapan yang selalu menggerayangi pikirannya membuat seseorang untuk melampiaskannya melalui sebuah lukisan. Contoh seperti seseorang yang ingin sekali berangkat naik haji, tetapi masih belum bisa hingga sekarang. Lalu dengan sisi kreatifnya ia melampiaskan semua itu dengan cara melukiskan gambar ka’bah dan dipajangnya pada suatu tempat, biasanya hal tersebut akan memberikan kekuatan tersendiri pada seseorang yang melakukannya.
Harapan melalui karya sastra
Banyak juga seseorang yang memanifestasi harapannya melalui karya sastra, contoh misalnya seseorang yang sangat mengharapkan sesuatu tetapi masih belum bisa mewujudkannya, biasanya orang yang memiliki jiwa seni dengan jiwa kreativitasnya akan
Harapan melalui musik
Dewasa ini makin banyak karya yang bermunculan dalam blantika music, apakah itu dari jenis music pop, jazz, dangdut, keroncong, rock atau dari jenis-jenis music lainnya.
Sang pencipta lagu dalam mengekspresikan karyanya, umumnya memiliki ciri-ciri yang khas dalam menuangkan ciptaaannya. Ada pencipta lagu yang suka dengan lagu yang bertemakan cinta, kemanusiaan, keadilan, bahkan mengenai harapan atau tema-tema yang lain.
Music yang bertemakan harapan sebenarnya mempunyai makna yang bermacam-macam. Misalnya harapan untuk mengatasi kesulitan hidup, harapan untuk meraih cita-cita, harapan untuk bercinta, dan sebagainya. Banyak kita jumpai karya music yang bertemakan cinta yang didalamnya terkandung unsur harapan untuk meraih cinta tersebut. Tetapi tidak sedikit juga yang membicarakan tentang harapan untuk meraih cita-cita, mengatasi kesulitan hidup atau yang lainnya.
Sebuah harapan akan lebih berarti apabila kita dijalankannya dengan suatu usaha.
Harapan pun akan semakin terasa dekat apabila kita melakukannya dengan usaha-usaha yang memang wajar untuk apa yang sedang kita harapakan. Karena sesungguhnya setiap hasil perbuatan kita akan selalu sejalan dengan hukum alam. Hal ini sangat terbukti, andai jika kita melakukan sesuatu usaha dengan sangat sungguh-sungguh, maka keberhasilan akan usaha yang kita ingin capai pun pasti akan mengiringi sejalan dengan apa yang kita perbuat. Jadi, berusahalah semaksimal mungkin, agar kita dapat menggapai hasil yang maksimal
Untuk sukses dalam harapan, banyak cara dan mempunyai kebiasaan positif yang harus dilakukan. Untuk langkah awalnya kita harus mempunyai kebiasaan cara berpikir yang positif, sehingga kita bisa berkata dan bersikap positif. Dengan langkah awal ini, kita akan lebih mudah lagi untuk melangkah kedepan menjadi orang yang sangat-sangat produktif. Untuk bisa meraih kesuksesan dalam harapan, kita harus banyak dan cepat mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan.
Ø      Dalam meraih harapan, berikut adalah beberapa sifat yang alangkah baiknya untuk kita miliki:
Harus dan selalu Optimis.
Umumnya orang berkata, “Ini bisa, tapi gimana ya, kok sulit”, jika ingin sukses berkatalah, “Memang ini sulit, tetapi ini bisa diselesaikan”.
Ø      Tidak suka menunda-nunda pekerjaan.
Umumnya orang berkata, “Nanti saja mengerjakan ini, kita masih punya banyak waktu kok”, jika ingin sukses berkatalah, “kerjakan sekarang, jika memang perlu dikerjakan”.
Ø      Cintai pekerjaan
Umumnya orang berkata, “Lakukanlah pekerjaan yang disenangi”, jika ingin sukses berkatalah, “Senangi semua pekerjaan yang dilakukan”. Dengan mencintai pekerjaan sesuatu harapan pun dapat lebih mudah untuk digapai karena kita melakukannya dengan cinta.
Ø      Senang menghadapi tantangan.
Umumnya orang berkata, “Masalah adalah bagian dari hambatan”, jika ingin sukses berkatalah, “Masalah adalah bagian dari tantangan”. Jika harapan terhambat oleh sesuatu hal, anggaplah itu menjadi sebuah tantangan, maka kita akan lebih semangat walapun sedang terjadi hambatan dalam pencapaian harapan kita.
Ø      Mempunyai harapan yang tinggi.
Umumnya orang berkata, “Sudahlah kita berhenti saja, tak ada harapan lagi kita untuk sukses”, jika ingin sukses berkatalah, “Jangan berhenti, siapa tahu keberhasilan itu akan segera datang”. Suatu harapan haruslah dengan harapan yang tinggi, agar pencapaian dan hasil yang diraih pun setinggi akan harapan kita.
Ø      Berjiwa produktif.
Umumnya orang berkata, “Lingkungan telah membuat saya menjadi seorang pemalas”, jika ingin sukses berkatalah, “Meskipun lingkungan saya malas, saya tetap menjadi seorang yang rajin, saya adalah Tuan bagi diri saya sendiri”. Berjiwa produktif akan membawa kita pada harapan yang positif dan pencapaian yang baik.

Ø      Tidak tergantung dengan satu harapan.
Umumnya orang berkata, “Tak ada harapan lagi disini”, jika ingin sukses berkatalah, “Jika disini tidak ada harapan, maka harapan tersebut ada di tempat lain”. Jika tergantung dengan satu harapan itu akan membawa kita pada keberhentian pada usaha yang sedang dilakukan karena hanya satu harapan kita. Maka alangkah baiknya agar kita memiliki harapan yang tinggi dan banyak, sehingga kita lebih sangat termotivasi akan harapan yang sedang kita inginkan.
Sebuah harapan pun tak luput dari yang namanya suatu Doa.
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Adapun lafadz do’a yang ada dalam al Qur’an bisa bermakna sebagai berikut:
• Ibadah
Seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian maka, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
• Perkataan atau Keluhan
Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
• Panggilan atau seruan
Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
• Meminta pertolongan
Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
• Permohonan
Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari.” (al Mukmin: 49).


Dalam suatu harapan, kita pun harus memiliki rasa Kepercayaan.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
“Ia tidak percaya pada diri sendiri.”
“Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.”
“Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.”
“Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.”
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Jadi, jelas sudah bahwa masalah harapan sangat berkaitan dengan lika-liku hidup manusia. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung pada usaha yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Daftar Pustaka
M. Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar, Usaha Nasional, Surabaya, 1983.
Ilmu Budaya Dasar. (2012. November). Manusia Dan Harapan. Diperoleh 17 November 2013, dari http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-harapan.html
Asmatrch. (2013. 04 April). Cara Berpikir Untuk Menjadi Orang Sukses. Diperoleh 17 November 2013, dari http://asmatrch.wordpress.com/2013/04/11/cara-berpikir-untuk-menjadi-orang-sukses/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar