TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL
2KA23
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Disusun oleh :
1. Amalia Mulya Sari (10113761)
2. Chandika (11113865)
3. Elisabeth Irene (12113865)
4. Enrico Kuncoro (12113910)
5. Indriawan Sucahyo (14113410)
6. Kun siddiq (14113882)
7. Nurhafizah Israini (1A113000)
8. Rachman (19113801)
Faktok-Faktor Perubahan Organisasi
Dalam
organisasi pada hakekatnya itu terdapat beberapa faktor – faktor yang
menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi tersebut.Setiap perubahan yang terjadi
dalam organisasi itu sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan atau
bahkan penurunan dari organisasi tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem
yang berubah dari organisasi tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang
disebut sebagai perubahan dimana cara – cara atau sistem – sistem lama dalam
organisasi itu berganti dengan cara – cara atau sistem – sistem baru dalam
organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah ini saya akan jelaskan beberapa faktor
penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi antara lain :
·Faktor Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )
Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan
Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern
seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari
selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.
·Faktor Intern ( Faktor Didalam Organisasi )
Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam
sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam
organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena
faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya
anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ
saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi
tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen
keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam
organisasi.
Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor yang
menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi
maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak
secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada
awalnya,tiba – tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan
berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang
suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.
Proses Perubahan Organisasi
Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah
untuk memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu :
-
Mengadakan Pengkajian
Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan
suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan atau cara –
cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap
sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update
dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi
tersebut.
-
Mengadakan Identifikasi
Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau
pemeriksaan secara detail tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang
terjadi dalam organisasi tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah
kasus yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut setiap seminggu
sekali,langkah tersebut bertujuan agar dalam organisasi tersebut tahu bagaimana
menyelesaikan masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut.
-
Menetapkan Perubahan
Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru
atau bisa dikatakan sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan
terjadi suatu perubahan sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama
dengan sistem yang baru dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru
tersebut memang bagus dan berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan
sistem tersebut harus ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.
-
Menentukan Strategi
Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan pilihan
dalam suatu organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang – matang atau
difikirkan terlebih dahulu kira – kira strategi apa yang dapat memajukan sebuah
organisasi tersebut.
-
Melakukan Evaluasi
Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan – perubahan
sikap dalam organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam
organisasi tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut
lalu kita benarkan kesalahan – kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya
lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah
perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita
mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi
bersikap hati – hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang
berdampak langsung dalam organisasi tersebut.
Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas
dengan apa yang sudah di dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang
kiranya dapat diminati oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi
tersebut,menjalin komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan –
perubahan besar yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan
juga merubah strategi – strategi lama dengan strategi – strategi baru yang
dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna
bagi organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru
dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu
organisasi tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang
bahkan bisa maju.
Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai
satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama
ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka
perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning
organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang
secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan
lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan
memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu
berubah.
Metode Pengembangan Organisasi
Dalam kegiatan
pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada dasarnya
dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan perilaku, dan metode
pengembangan keterampilan dan sikap.
1. Metode Pengembangan Perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan 4 macam yaitu:
1. Metode Pengembangan Perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan 4 macam yaitu:
1. jaringan manajerial
2. latihan kepekaan
3. pembentukan tim.
4.
umpan balik
survai.
1.Jaringan
manajerial
Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut juga
latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan
jaringan material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton.
Menurut mereka, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian
pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian
pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap
orang.
2.Latihan Kepekaan
Merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu metode
ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang dimaksud dengan
kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri
sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa
kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari
kelompok orang-orang yang harus mencapi tujuan.
3.Pembentukan Tim
Merupakan salah satu metode pengembangan organisasi
dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik intervensi yang
disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan perilaku kelompok ialah
untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim.
4.Umpan Balik
Survai
Adalah suatu
metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data
itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta
berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.
2. Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
2. Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini merupakan suatu program latihan yang
dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud
dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota
organisasi. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat
pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Methode Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Methode Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar